Prinsip Safety Riding yang Harus Kamu Ketahui

Prinsip Safety Riding

Meskipun memiliki asuransi kecelakaan diri bisa membantu mendapat perlindungan finansial dari risiko kecelakaan, tentunya langkah yang paling tepat adalah mencegah resiko kecelakaan tersebut. Sehingga langkah ini bisa meminimalkan resiko harus dirawat intensif di rumah sakit, membuat keluarga khawatir, dan risiko lainnya. Salah satu kuncinya adalah menerapkan prinsip safety riding pada saat berkendara di jalan raya.

Beberapa Prinsip Safety Riding

Angka kecelakaan di jalan raya sampai saat ini terbilang sangat tinggi. Kecelakaan sendiri bisa dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari kondisi pengendara, kondisi kendaraan, cuaca, dan lain sebagainya. Berbagai upaya tentu perlu dilakukan untuk mencegah kecelakaan tersebut.

Bagaimana caranya? Cara yang paling mendasar adalah selalu berkendara dengan memegang teguh prinsip safety riding. Secara ringkas, prinsip safety riding ini ada 5 poin. Yaitu:

1. Kondisi Pengemudi

Pengemudi merupakan subjek dari kegiatan berkendara yang harus memahami bagaimana berkendara dengan baik. Jadi, seseorang bisa berkendara apabila sudah memiliki pengetahuan dan keahlian berkendara. Kemudian, pengemudi juga wajib dalam kondisi sehat dan bugar saat berkendara. Berkendara dalam kondisi sakit maupun mengantuk meningkatkan resiko terjadi kecelakaan.

2. Kondisi Kendaraan

Poin berikutnya dari prinsip safety riding adalah kondisi kendaraan yang wajib dipastikan dalam kondisi terbaik untuk dibawa ke jalan raya. Pengemudi wajib mengecek kondisi kendaraan sebelum mengemudikannya. Misalnya mengecek kondisi rem, oli, bensin, dan lain-lain. Selain itu, pengemudi atau pemilik kendaraan juga wajib memberi service berkala pada kendaraan agar kondisinya selalu prima.

3. Rambu Lalu Lintas

Prinsip yang ketiga adalah rambu lalu lintas, yakni pengemudi wajib memahami seluruh rambu lalu lintas untuk mencegah resiko kecelakaan. Minimal paham mengenai rambu lalu lintas yang jika warnanya merah artinya berhenti, kuning hati-hati, dan hijau artinya boleh jalan. Selama paham dan mematuhi rambu lalu lintas maka angka kecelakaan bisa ditekan.

4. Konsentrasi Penuh

Prinsip keempat dalam safety riding adalah menjaga konsentrasi selama berkemudi. Artinya, selama mengemudikan kendaraan pastikan berkonsentrasi pada kondisi jalan dan kendali pada kemudi. Hindari mengemudi sambil telepon, membaca pesan di smartphone, makan, dan lain sebagainya.

Konsentrasi di jalan yang kurang maksimal meskipun dari aktivitas sepele sudah meningkatkan resiko terjadi kecelakaan. Jadi jauhkan dulu segala bentuk hal yang mendistraksi konsentrasi, misalnya smartphone dan makanan.

5. Perlengkapan Keselamatan

Terakhir dalam prinsip safety riding adalah menyediakan perlengkapan keselamatan di kendaraan, yang lebih mudah diterapkan pada mobil. Jadi, pengemudi atau pemilik mobil perlu menyediakan perlengkapan keselamatan tersebut.

Misalnya menyediakan kotak PK, kemudian menyediakan alat pemadam api ringan, dan lain-lain. Jika ada kondisi yang membahayakan, maka pengemudi bisa mengandalkan perlengkapan keselamatan untuk melindungi diri dan meminimalkan resiko kecelakaan.

Lima prinsip safety riding tersebut tentu penting untuk dipahami dan kemudian diterapkan. Sehingga bisa menurunkan resiko mengalami kecelakaan sekaligus berkontribusi menurunkan angka kecelakaan di jalan raya. Selain itu, tetap beri perlindungan ekstra dengan membeli produk asuransi, baik asuransi jiwa, atau asuransi kecelakaan diri yang bisa ditemukan pada link berikut https://www.msigonline.co.id/kecelakaan-diri.